Parents, kepandaian memang seringkali tidak berbanding lurus dengan prestasi seseorang. Motivasi untuk berprestasilah yang lebih menentukan. Sering terjadi seorang anak yang tidak terlalu pandai justru dapat menunjukkan prestasi akademis lebih baik dibanding anak yang pandai. Idealnya, memang, anak punya keduanya. Pada artikel sebelumnya telah dipaparkan beberapa cara yang bisa anda lakukan agar buah hati Anda memiliki ketekunan. Berikut ini adalah beberapa cara lainnya.
Mengajarkan Sesuatu Secara Bertahap
Tugas yang terlalu rumit membuat si kecil cepat frustrasi. Ajaklah anak membagi
tugasnya dalam urutan tahap. Misalnya, ketika belajar untuk bertanggung jawab
pada mainannya, ajak anak untuk bersama-sama membereskannya setelah ia selesai
bermain.
Kemudian, pada hari berbeda, ajarkan bagaimana ia merapikan mainan. Misalnya,
berdasarkan jenis, fungsi, atau warna ke dalam kotak tertentu. Bila ia dapat
menjalankan tugasnya dengan baik, jangan lupa memuji. Selain pujian, hadiah
kecil bisa anda berikan.
Melihat Halangan Sebagai
Tantangan
Sebenarnya si kecil bukan sosok yang mudah frustrasi. Jika menghadapi satu
halangan, dan ia tidak bisa melewatinya dengan baik, bisa jadi ia marah atau
frustrasi. Umumnya kemarahan atau rasa frustrasi anak mudah reda. Dalam sebuah
penelitian, disimpulkan bahwa ternyata anak-anak sangat dipengaruhi penilaian
orang tentang dirinya. Di sini anda bisa berperan mengajak si kecil melihat
setiap tantangan bukan sebagai halangan. Katakan, "Apa yang ingin kamu
buat? Mau bikin bangunan kantor? Atau mobil? Kamu pasti bisa!" Beri si
kecil alternatif cara berpikir yang bisa dilakukannya untuk memecahkan masalah.
Menumbuhkan Motivasi Internal
Seiring masuknya si kecil ke dunia yang lebih luas, pandangan orang lain
sedikit demi sedikit mempengaruhi dirinya. Jangan biarkan anak bergantung pada
pendapat orang lain mengenai dirinya. Doronglah minat anak untuk mempelajari
sesuatu dengan kegembiraannya bermain dan caranya yang unik.
Memberi contoh
Tak ada cara yang lebih efektif untuk mengajarkan ketekunan pada si buah hati
selain memberi contoh. Lihat saja, jika ia melihat anda asyik membaca buku, si
kecil mengambil sebuah buku dan membalik-balik halamannya meski ia belum
mengenal satu huruf pun.
Ciptakanlah iklim keluarga yang menyenangkan dan mengembangkan motivasi
internal dan harga diri anak yang kuat. Jika Anda dan pasangan saling
menghargai dan saling mendorong untuk mengembangkan minat masing-masing, si kecil pun terdorong melakukan segala hal yang menjadi minatnya dengan tekun.